Bab 894
“Kakak, anak–anak tidak mengerti apa–apa. Jangan berargumen dengan mereka.” ucap Tracy dengan
lembut.
Lorenzo tersenyum sedikit, lalu menaikkan alisnya.
Kemudian, sesosok hitam terbang masuk dari luar, ia seperti panah tajam, ‘swushh‘ terbang melewati
kepala Carlos.
“Ahhh.”
Carles dan Carla lekas melompat turun dari sofa dan bersembunyi di balik pelukan Tracy.
Roxy terkejut dan mengepak–ngepak sayap masuk dalam pelukan Carlos.
Wajah Carlos memucat, ia sangat takui di dalam hati, tetapi eksprcsinya malah menunjukkan
ketenangan.
Burung elang terbang ke hadapan Carlos, la mengepakkan sayap dengan sepasang mata tajam
menatapnya dingin.
Sayapnya sangat besar, satu kali kepakan membuat angin beruup, menyebabkan rambut Carlos
Icrbang berantakan.
“Carlos...” Tracy ingin maju melindungi Carlos, namun ia dihalangi olch bawahan Lorenzo.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtCarlos memclototi burung clang dengan berani, “Minggir!”
“Arwkk.”
Burung clang itu membuat teriakan yang mengejutkan, lalu berputar di atas kepalanya beberapa kali
dan terbang keluar.
Tatapan Lorenzo penuh dengan kekaguman kepada Carlos, “Anak kecil, kamu tidak takut?”
“Untuk apa takut?” Carlos memutar mata ke atas, lalu membelai lembut Roxy yang scdang gemetar
dalam pelukannya, “Ia sama dengan Roxyku, sama–sama binatang peliharaan Mamil”
“Bagus sckali.” Lorenzo tersenyum, aura dingin dalam matanya berangsur–angsur hilang.
“Aku bawa mereka ke kamar dulu.”
Tracy lekas memanggil pelayan untuk membawa anak–anak ke lantai atas.
Lily menundukkan kepala mengikuti dari bclakang sambil membawa kotak medis di tangannya.
Lorenzo mcliriknya sckilas. Tidak bicara, hanya inclihat ke bawah menyesap alkohol dengan diam.
Sekelompok orang naik ke lantai atas.
Setelah menutup pintu, Lily menghela napas panjang. Ia merasa setiap langkah di tempat ini, seperti
berjalan di atas cs tipis.
“Tuan!”
Terdengar suara panggilan Naomi, Paula dan yang lainnya dari bawah.
Kemudian, terdengar lagi suara teriakan mereka, tetapi hanya ada satu suara, lalu keadaan menjadi
tenang kembali.
“Suara apa?” Carles berlari membuka pintu.
“Carles!” Tracy lekas menariknya, “Tidak apa–apa.”
“Mami, Paman menakutkan sekali....” Carla meringkuk di sofa simbil memeluk bonekanya. Bibir
kecilnya mengerucut ingin menangis, “Aku takut sekali dengannya, aku ingin pulang.”
“Aku juga ingin pulang.” Carles mengerucutkan bilvir berbicara, “Aku rindu Papi.”
Hati Tracy agak sedih kctika melihat kedua anak. Ia ingin sekali menghabiskan waktu lebih lama
dengan anak–anak. Tetapi sekarang baru mulai, mereka sudah ketakutan...
“Mami, ini untukmu.” Carlos mengeluarkan barang dari saku celananya dan memberikannya kepada
Tracy dengan tulus, “Barang harus kembali ke pemiliknya!”
Tracy incncrima cincin hitam emas itu. Di tahun itu, ketika ia sadar dan melihat barang itu, hatinya sakit
seperti tertusuk, seolah ada perasaan tak enak. Tetapi, ia tidak tega untuk membuangnya, jadi ia
menggantungkan cincin itu di kaki burung clang...
Tak disangka, malah ditemukan oleh Carlos, lalu dengan mengandalkan cincin itu, ia selangkah demi
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmlangkah menemukan dirinya...
Anak ini, benar–benar hebat...
“Terima kasih, Carlos.” Tracy menerima cincin itu dan memakainya di jari telunjuk kanan, “Kedepannya
Mami akan menjaganya dengan baik, karena Carlos membantu mami membawanya kembali.”
“Mami....” Carlos memeluk Tracy dan berkata dengan lembut,“Kedepannya biar aku yang
melindungimu.” He
“Anak bodoh.” Tracy tertawa, “Kamu baru umur enam tahun, bagaimana melindungi Mami? Selain itu,
sekarang Mami sangat hebat, tidak ada orang yang bisa menindas Mami.”
“Aku lihat, Paman begitu galak.” Carla mengerucutkan bibir dengan kening berkerut, “Dia tidak
menindas Mami, kan?”
“Tidak.” Tracy menjawab dengan tegas, “Jika tidak ada laman, maka tidak ada Mami hari ini. Dua
tahun lalu, saat terjadi insiden dengan Mami. Paman van incnyelamatkan Mami, makanya Mami bisa
hidup seperti sekarang.”
“Ternyata begitu.” Carles jadi paham, “Pantas saja mami bilang begitu lama, kauni juga menangis
begitu lama...”
“Mami, mana Nenck?” Carlos menahan begitu lama, akhirnya ia tak bisa menahan diri lagi.