Bab 586
Usai makan malam, anak–anak mengutarakan keinginannya untuk jalan–jalan di pantai.
Awalnya, Danicl juga merencanakan bal ini, tapi karena kapal pesiar Devina di parkir di tepi laut, dia
khawatir wanita gila itu akan menakuti Tracy dan anak–anak, jadi dia membawa mereka pulang lebih
awal.
Awalnya, anak–anak agak kecewa, tapi Daniel menemani mereka bermain di mobil sejenak dan
mereka satu per satu mulai bahagia lagi.
Sudah jam senibilan malam saat mereka tiba di rumah, Daniel pergi menidurkan anak–anak. Tracy
kembali ke kamar dan duduk di sofa sambil melamun.
Scielah beberapa saat, Daniel kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian: “Aku pergi dulu.”
“Sudah selarut‘ini mau kemana?”
Tracy agak terkejut, karena sejak anak–anak ada, dia hampir tidak pernah keluar sendirian di malam
hari.
“Pergi menemui kakck.” Danicl mendekat dan mencium keningnya, “Istirahatlah, jangan khawaur.”
Kemudian, dia pergi dengan tergesa–gesa....
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtTracy bangkit berdiri dengan lesu dan hendak pergi ke kamar mandi, tapi menemukan bahwa Daniel
lupa membawa mantelnya, lalu dia buru–buru mengantarkan keluar. ‘Tepal saat di dekat pintu, dia
mendengar Danicl berbicara di telepon—–
“Aku tidak peduli kamu sengaja atau tidak, intinya jangan muncul di hadapanku dan menakuti wanita
dan anak–anakku.”
“Selain itu, jika kamu memainkan lebih banyak trik lagi, warisan Keluarga Wallance tidak akan jatuh ke
tangannu.”
“Benar, kakck sudah sadar. Dia sendiri yang akan memutuskan, ingin bertemu denganmu atau tidak.”
Setelah menutup telepon Daniel bergegas turun, Tliomas dan Ryan buru–buru inengikutinya. Daniel
memerintahkan, “Thomas saja yang pergi bersamaku, Ryan tetap di rumah jaga nyonya dan anak–
anak.”
“Baik.”
Melihat adegan ini, suasana hati Tracy sangat rumit. Daniel melindunginya dan anak–anak
dengan sepenuh hati, tapi dirinya malah sclalu ingin melarikan diri.
Dia tidak seharusnya mengkhianati Daniel, ia scharusnya menyemangatinya dan menemukan Tabib
Hansen untuk menghilangkan racun di tubuhnya, lalu kembali dan menikali dengannya,
meinbesarkan anak bersama, menjalani kehidupan yang bahagia...
Saat inemikirkannya, Paul menelepon: “Nona, aku sudah menemukan Tabib Hansen.”
“Benarkah? Baguslah.” Tracy sangat gembira, “Di mana dia?”
“Di Kota Tua, jaraknya 800 kilometer dari Kota Bunaken. Aku sudah memberitahunya tentang Bibi Juni.
Dia bilang. Direktur sangat berterima kasih pada Bibi Juni, karena dia adalah penirurus lama keluarga
Smith dan selalu merawat Anda. Dia pasti akan mencoba yang terbaik untuk menyembuhkan Bibi
Juni.”
“Iya, tolong kirimkan alamat dan nomor teleponnya, dua hari ini aku akan pergi mencarinya.”
Tracy menjadi agak bersemangat.
“Oke.” Paul segera mengirimkan alamat dan nomor teleponnya, “Jika Nona dan Bibi Juni pergi
menemuinya, bagaimana dengan anak–anak? Atau aku saja yang menemani Bibi Juni.”
“Tidak, tidak, aku sendiri saja yang pergi. Jangan khawatir, aku akan memberi tahu Bibi Juni kabar baik
ini.”
“Oke, jangan ragu untuk menghubungi aku kapan saja: “Hm, terima kasih.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSetelah menutup telepon, Tracy bergegas turun mencari Bibi Juni dan memberitahu kabar baik ini.
Bibi Juni sangat genibira dan buru–buru berkata, “Kalau begitu, besok pagi kita berangkat saja.”
“Besok siang aku harus menemani Daniel ke pesta pernikahan, kita berangkat sore saja.” Tracy sudah
tidak sabar, “Malam ini, aku akan memberitahunya. Besok pagi, bibi kemasi barang bawaan dan begitu
aku pulang, kita berangkar.” |
“Oke.” Bibi Juni mengangguk, “Ke Kota Tua harus naik pesawat, ‘kan? Apa Nona sudah lihat
alamatnya?”
“Sudah kulihat, tempatnya memang agak terpencil dan juga jauh dari bandara, jadi akan sangat
merepotkan jika naik mobil. Akan lebih mudah jika naik kereta. Berikan aku KTP–mu, aku pesan
tiketnya sekarang.”
“Oke.”
Tracy dan Bibi Juni sedang mendiskusikan rencana perjalanan, memesan tiket kereta api, menunggu
keberangkatan besok.
Saat berpikir akan segera menemui Tabib Hansen, hati Tracy penuh harapan. Dia lianya ingin
menyingkirkan racun sesegera mungkin, lalu pulang ke rumah dan menikah dengan Daniel...